BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 29 Maret 2011

tarian hidup

aku hanya setitik debu yang ingin menjadi gurun sahara

aku hanya setetes embun yang berasa menjadi telaga

aku hanya sehelai daun yang berimaji menjadi pohon yang rindang

aku hanya sehelai bulu ayam yang bermimpi menjadi sayap elang

aku hanya sepenggal sabit yang berangan menjadi purnama

namun sering jiwaku tak tentu arah meliuk

terseok

terjembab

dalam lumpur kisah yang tenggelamkan semua tarian hidupku

kau pergi dengan segumpal darahku

kau hilang dengan seonggok darahku

ku tahu anakku bkan anakku

perempuan sering tervonis

tempat yang salah iris

pembuat dosa tragis

pelaku bodoh yang terkilis

kini

dunia manusia memang tidak pernah adil

semua terasa ganjil

namun aku tak akan pernah mau menjadi sang kerdil

karena aku akan terus menggapai DIA

sang pemilik ADIL dan saat senja merubung

aku harus kembalikan seluruh tubuhku ke rumah-Nya

menyandarkan jiwaku kepada-Nya

Akhir dari sebuah perjuangan

kemenangan yang terkenang berabad usai!

By : puisi hanum untuk Tuhan,

dikutip dari buku "bintang anak Tuhan"

ujaran penulis "bintang anak Tuhan"

hidup adalah sebuah pilihan ketika hanya keluhan yang ada, maka hanya mati pilihannya.Apapun derita yang dilanda, itu adalah sebuah garis yang harus dilalui, beban yang telah d perhitungkan dengan Maha Baik oleh-Nya Sang Pemberi. Derita bukan kematian, namun sebuah kekuatan!

Mereka dialahirkan jelas tidak untuk sebuah kara berkepanjangan, tak mungkin Tuhan memberi hidup lalu mematikannya begitu saja. Selalu banyak rahasia-Nya, hikmah-Nya dari semua kesakitan yang kita alami.

ODHA bukanlah sampah! bagaimanan jika hal ini menimpa kita? anak kita atau keluarga yang kita cintai? mereka tidak salah, merekapun bukan korban. mereka hanya manusai yang harus tergaris sedemikian rupa tanpa bisa mengelak, lari dari takdir yang harus di terimannya. Semua telah di perhitungkan dengan tepat oleh-Nya. betapa mereka yang sudah tervonis mati tetap bersemangat menghadapi hidup yang harus terus di jalani.

sebuah pelajaran berharga ketika nurani kita bisa berbincang dengan kisah memilukan mereka. Dengan air mata darah tertahan, mereka terus menjalani semua kehendak-Nya. Belajarlah dari mereka! kepasraan menuju sebuah kesempurnaan! :)